Beranda | Artikel
Anjuran Untuk Senantiasa Bersifat Dermawan dan Menjauhi Sifat Bakhil
Rabu, 24 Juli 2019

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yahya Badrusalam

Anjuran Untuk Senantiasa Bersifat Dermawan dan Menjauhi Sifat Bakhil merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. dalam pembahasan Kitab Raudhatul Uqala wa Nuzhatul Fudhala (tamannya orang-orang yang berakal dan tamasyanya orang-orang yang mempunyai keutamaan) karya Abu Hatim Muhammad ibnu Hibban al-Busty Rahimahullah. Kajian ini disampaikan pada 22 Syawwal 1440 H / 26 Juni 2019 M.

Download mp3 kajian sebelumnya: Bolehnya Mengumpulkan Harta Bagi Orang Yang Melaksanakan Hak-Hak Harta

Kajian Tentang Anjuran Untuk Senantiasa Bersifat Dermawan dan Menjauhi Sifat Bakhil

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

السخي قريب من الله قريب من الناس والبخيل بعيد من الله بعيد من الناس ولسخي جاهل أحب الى الله من بخيل عابد

“Orang yang dermawan itu dekat kepada Allah dan dekat kepada manusia. Sedangkan orang yang kikir jauh dari Allah dan jauh dari manusia. Orang yang dermawan tapi bodoh lebih disukai oleh Allah daripada orang yang ahli ibadah tapi kikir.”

Akan tetapi hadits ini di dalam sanadnya ada perawi yang sangat lemah yang bernama Said bin Muhammad Al-Anshari. Sehingga hadits ini sangat lemah sekali.

Kewajiban orang yang berakal apabila Allah memberikan kepada dia kekayaan dunia yang fana, ia tahu bahwa kenikmatan-kenikmatan itu pasti akan hilang. Karena kenikmatan dunia tidak akan kekal. Bahwasanya kenikmatan itu pasti akan ia tinggalkan dan diwariskan kepada orang lain. Bahwasanya harta dan kenikmatan dunia tidak akan bermanfaat dalam kehidupan akhirat kecuali apabila harta tersebut digunakan untuk beramal shalih. Maka apabila ia tahu itu, bahwa harta itu hakikatnya memberatkan hisab pada hari kiamat. Semua harta yang kita miliki pasti akan ditanya oleh Allah. Dari mana harus itu diambil dan untuk apa harta tersebut disalurkan.

Maka kalau kita sudah tahu hal itu, apa yang harus kita lakukan?

Hendaknya seseorang mengerahkan seluruh kemampuan dia untuk melaksanakan hak-hak dalam hartanya tersebut dan melaksanakan kewajiban yang merupakan sebab daripada dia bisa melaksanakan hak-hak tersebut. Ingatlah bahwa dalam harta kita itu ada hak untuk fakir miskin, hak yang harus disalurkan kepada orang-orang yang membutuhkan, demikian pula untuk diinfakkan dijalan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan itu adalah merupakan sumber daripada keberkahan harta. Sebab tidak mungkin harta itu diberkahi oleh Allah kecuali dengan perbuatan seperti itu. Justru harta ketika kita tahan, ketika kita kikir dengan harta, demi Allah tidak akan pernah harta tersebut diberkahi oleh Allah. Makanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Sallam mengatakan bahwa setiap harinya ada dua malaikat yang turun. Yang satu berdo’a:

اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا

“Ya Allah berikan kepada orang yang berinfak itu ganti.”

Yang satu lagi berkata:

اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا

“Ya Allah berikan kepada orang yang kikir itu kehancuran pada hartanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Bayangkan.. Malaikat mendo’akan kehancuran pada harta orang yang kikir. Malaikat mendo’akan keberkahan supaya orang-orang yang dermawan itu diganti oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala di dunia dan akhirat.

Saudaraku sekalian, jangan khawatir ketika Anda mensedekahkan harta Anda, apakah harta akan berkurang? Tidak demi Allah! Kata Rasulullah:

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ

“Sedekah tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim)

Justru dia akan terus memberkahi dan memberkahi. Dan jangan lupa, ketika ia bersedekah ia mengharapkan pahala di kehidupan akhirat. Dan itulah yang paling besar yang kita harapkan. Karena hakikat harta kita yang telah kita infaqkan dalam kehidupan dunia. Yang belum kita infaqkan, kita akan wariskan atau menjadi bagian pencuri dan perampok. Atau mungkin terbakar oleh api. Sedangkan yang kita sudah infaqkan di jalan Allah, itulah yang akan menjadi harta kita selama-lamanya. Bahkan sampai dalam kehidupan akhirat nanti.

Kedermawanan bisa menimbulkan rasa cinta

Semua orang pasti mencintai orang-orang yang dermawan, yang suka berinfak, yang suka membantu orang lain dengan hartanya, demikian pula mendatangkan pujian dari Allah, demikian pula dari manusia. Sebagaimana bakhil itu mendatangkan celaan dan kebencian. Dan tidak ada kebaikan pada harta kecuali apabila disertai dengan kedermawanan. Harta tidak akan pernah menjadi baik saudaraku, apabila ternyata kita tidak memiliki sifat kedermawanan tersebut. Sebagaimana tidak ada manfaatnya lisan kecuali apabila ia berbicara dalam hal-hal kebaikan.

Download Kajian Tentang Anjuran Untuk Senantiasa Bersifat Dermawan dan Menjauhi Sifat Bakhil


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/47421-anjuran-untuk-senantiasa-bersifat-dermawan-dan-menjauhi-sifat-bakhil/